![alkitab bahasa ibrani dan terjemahannya alkitab bahasa ibrani dan terjemahannya](https://assetsnffrgf-a.akamaihd.net/assets/a/nwt/INI/wpub/nwt_INI_md.jpg)
![alkitab bahasa ibrani dan terjemahannya alkitab bahasa ibrani dan terjemahannya](https://indonesian.bible/wp-content/uploads/2018/01/dead-sea-scrolls_1024.jpg)
Dan berdasarkan teks Alkitab berbahasa Arab tersebut menyebutkan bahwa Makkah dan Medinah adalah wilayah milik Sem. Itu berarti bahwa orang-orang Kristen Koptik telah mengetahui dan mengenal keberadaan kota Mekah dan kota Madinah sesuai yang termaktub dalam Alkitab versi bahasa Arab karya Saadia Gaon. Hal ini semakin jelas bahwa pada Abad Pertengahan, semua orang Kristen Koptik telah mengenal dan menggunakan Alkitab berbahasa Arab versi Saadia Gaon. Hal ini dapat dibuktikan adanya banyaknya manuskrip-manuskrip kuno yang disalin oleh para rahib dan orang-orang Kristen Koptik, yang berdasarkan pembuktian kekunoan manuskripnya ternyata justru berasal dari abad ke-13, dan manuskrip-manuskrip itu ternyata telah tersebar di seluruh dunia 2. Terjemahan kitab Torah dalam versi bahasa Arab yang disebut Targum Aravit dikerjakannya berdasarkan versi asli teks bahasa Ibrani Masoret dengan sedikit parafrase, yang kemudian Targum Aravit ini akhirnya diadopsi secara masif oleh seluruh gereja Koptik di Mesir, terutama pada Abad Pertengahan. dan beliau meninggal di Irak pada tahun 942 M. Rav Saadia Gaon lahir di Mesir sekitar tahun 892 M. Beliau adalah seorang rabi yang paling awal yang menuliskan karya-karyanya dalam bahasa Judeo-Arabic yang dikenal secara luas dan dia kemudian dianggap sebagai peletak dasar kesastraan Yahudi berbahasa Arab dengan menggunakan aksara khas Judeo-Arabic. Beliau sangat dikenal karena karya-karyanya berkaitan dengan Linguistik bahasa Ibrani, Halacha, dan filsafat khas Yahudi. Namun, Alkitab versi berbahasa Arab yang biasanya digunakan di gereja-gereja Koptik selama Abad Pertengahan justru mereka menggunakan Alkitab berbahasa Arab yang diproduksi oleh komunitas orang-orang Yahudi di Mesir, yakni karya Sa’id bin Yusuf al-Fayyumi, yang dikenal di kalangan Yahudi sebagai Rav Saadia Gaon (Rasag). Mereka menerbitkan edisi pertama edisi Arabic New Van Dyck Bible dengan referensi silang pada tahun 2013 yang disebut الكتاب المقدس با لشواهد الكتابيه (Alkitab al-Muqaddas bisy-Syawahid al-kitabiyah), yakni Alkitab dengan Referensi Silang), yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Mesir. Saat ini orang-orang Kristen Koptik menggunakan otoritas Alkitab berbahasa Arab versi Van Dyck. Itu artinya, Alkitab bahasa Arab di Mesir baru muncul era pasca-Islam dan bukan muncul sejak era pra-Islam. Dalam konteks ini, mereka menciptakan identitas bahasa melalui penggunaan Alkitab berbahasa bahasa Arab. Bahasa Arab menjadi bahasa bergengsi yang menandai strata sosial sebagai penanda identitas, sedangkan bahasa Koptik menjadi bahasa kelas pinggiran, dan termarginalkan 1. Namun, akhirnya orang-orang Kristen Koptik mengembangkan peniscayaan identitas agama mereka melalui bahasa sebagai penanda identitas masyarakatnya, serta bagaimana mereka akhirnya harus mempertahankan iman mereka di era dominasi Islam di wilayah Mesir. Akhirnya, bahasa Koptik semakin menghilang, setidaknya di kota-kota besar, kecuali hanya di wilayah pinggiran. Pada abad ke-19 orang-orang Kristen Koptik yang berpendidikan dipastikan menggunakan bahasa Arab sebagai lingua franca, dan mereka berbicara serta menulis dalam bahasa Arab. Sejak saat itu, setiap orang Mesir yang ingin berkarir di bidang administrasi pemerintahan harus tahu bahasa Arab dengan sempurna. bahasa Arab telah menjadi satu-satunya bahasa yang resmi di Mesir.
![alkitab bahasa ibrani dan terjemahannya alkitab bahasa ibrani dan terjemahannya](https://0.academia-photos.com/attachment_thumbnails/62344143/mini_magick20200313-26226-qyv05q.png)
Namun, bahasa Arab pada akhirnya segera menjadi bahasa utama administrasi yang menggantikan bahasa Yunani dan bahasa Koptik. Pada mulanya pemerintahan Muslim di Mesir menggunakan dwibahasa dalam persoalan administrasinya, di antaranya menggunakan bahasa Yunani dan Arab, atau bahasa Koptik dan Arab. Mesir ditaklukkan oleh orang-orang Arab, di era Khalifah Umar ibn Khattab, dan tentu saja hal ini menandai adanya permulaan proses Arabisasi-nya di wilayah Mesir.